PERUBAHAN DAN
PERKEMBANGAN ORGANISASI
NAMA : Zakharia Titus
NPM : 19113658
KELAS : 2KA35
A. Faktor-faktor
Perubahan Organisasi
Secara garis besar faktor penyebab
terjadinya perubahan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1.
Faktor ekstern,
2.
Faktor intern.
Faktor Ekstern
Adalah penyebab perubahan
yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat
responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu,
jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan
yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena
lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang
termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan
peraturan pemerintah.
Perkembangan dan kemajuan teknologi juga
merupakan penyebab penting dilakukannya perubahan. Penggantian perlengkapan
lama dengan perlengkapan baru yang lebih modern menyebabkan perubahan dalam
berbagai hal, misalnya: prosedur kerja, kualitas dan kuantitas tenaga kerja,
jenis bahan baku, jenis output yang dihasilkan, system penggajian yang
diberlakukan yang memungkinkan jumlah bagian-bagian yang ada dikurangi atau
hubungan pola kerja diubah karena adanya perlengkapan baru.
Perkembangan IPTEK terus berlanjut
sehingga setiap saat ditemukan berbagai produk teknologi baru yang secara
langsung atau tidak memaksa organisasi untuk melakukan perubahan. Organisasi
yang tidak tanggap dan bersedia menyerap berbagai temuan teknologi tersebut
akan tertinggal dan pada gilirannya tidak akan sanggup survive.
Faktor Intern
Adalah penyebab perubahan
yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat berasal dari
berbagai sumber antara lain:
- Problem hubungan antar
anggota,
- Problem dalam proses
kerja sama,
- Problem keuangan.
Hubungan antar anggota yang kurang
harmonis merupakan salah satu problem yang lazim terjadi. Dibedakan menjadi
dua, yaitu: problem yang menyangkut hubungan atasan bawahan (hubungan yang
bersifat vertikal), dan problem yang menyangkut hubungan sesama anggota yang
kedudukannya setingkat (hubungan yang bersifat horizontal). Problem atasan
bawahan yang sering timbul adalah problem yang menyangkut pengambilan keputusan
dan komunikasi. Keputusan pimpinan yang berkenaan dengan system pengupahan,
misalnya dianggap tidak adil atau tidak wajar oleh bawahan, atau putusan
tentang pemberlakuan jam kerja yang dianggap terlalu lama, dsb. Hal ini akan
menimbulkan tingkah laku anggota yang kurang menguntungkan organisasi, misalnya
anggota sering terlambat. Komunikasi atasan bawahan juga sering menimbulkan
problem. Keputusannya sendiri mungkin baik tetapi karena terjadi salah informasi,
bawahan menolak keputusan pimpinan. Dalam hal seperti ini perubahan yang
dilakukan akan menyangkut system saluran komunikasi yang digunakan.
Problem yang sering timbul berkaitan
dengan hubungan sesame anggota organisasi pada umumnya menyangkut masalah
komunikasi dan kepentingan masing-masing anggota.
Proses kerja sama yang berlangsung dalam
organisasi juga kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya perubahan.
Problem yang timbul dapat menyangkut masalah system kerjasamanya dan dapat pula
menyangkut perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Sistem kerja sama yang
terlalu birokratis atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi
tidak efisien. System birokrasi (kaku) menyebabkan hubungan antar anggota
menjadi impersonal yang mengakibatkan rendahnya semangat kerja dan pada
gilirannya produktivitas menurun, demikian sebaliknya. Perubahan yang harus
dilakukan akan menyangkut struktur organisasi yang digunakan.
Perlengkapan yang digunakan dalam
mengolah input menjadi output juga dapat merupakan penyebab dilakukannya
perubahan. Tujuan penggunaan berbagai perlengkapan dan peralatan dalam proses
kerjasama ialah agar diperoleh hasil secara efisien.
B. Proses Perubahan
Perubahan Organisasi merupakan
modifikasi substantif pada beberapa bagian organisasi. Perubahan itu dapat
melibatkan hampir semua aspek dari organisasi, seperti jadwal pekerjaan, dasar
untuk departementalisasi, rentang manajemen, mesin-mesin, rancangan organisasi,
dan sebagainya.
Dorongan untuk Berubah
Alasan mendasar organisasi memerlukan
perubahan adalah karena sesuatu yang relevan bagi organisasi telah berubah,
atau akan berubah. Oleh sebab itu, organisasi tidak punya pilihan lain kecuali
berubah juga. Perubahan ini terjadi karena adanya dorongan untuk berubah, yang
berasal dari:
1. Dorongan Eksternal
Dorongan eksternal yang mendorong organisasi untuk mengadakan perubahan
berasal dari lingkungan umum organisasi. Adanya aturan baru dalam produksi dan
persaingan, politik, hukum baru, keputusan pengadilan, dan sebagainya akan
mempengaruhi organisasi. Disamping itu, berbagai dimensi seperti teknologi,
ekonomi dan sosiokultural juga mempengaruhi organisasi untuk melakukan
perubahan.
2. Dorongan Internal
Pada dasarnya dorongan internal berasal
dari dalam organisasi itu sendiri. Adanya revisi strategi organisasi oleh
manajemen puncak, akan menghasilkan perubahan organisasi. Dorongan internal
lainnya mungkin direfleksikan oleh dorongan eksternal. Misalnya, sikap pekerja
terhadap pekerjaannya akan bergeser, seiring bergesernya nilai sosiokultural.
Akibatnya mereka menuntut suatu
perubahan dalam jam kerja, atau perubahan kondisi kerja.
Dua Jenis Perubahan
Secara umum ada dua jenis perubahan dalam organisasi.
1. Perubahan Terencana
Perubahan terencana adalah perubahan yang dirancang dan diimplementasikan
secara berurutan dan tepat waktu sebagai antisipasi dari peristiwa di masa
mendatang.
2. Perubahan Reaktif
Perubahan reaktif adalah suatu respon bertahap terhadap peristiwa ketika
muncul.
Langkah-langkah komprehensif dalam proses perubahan
Ada tujuh langkah komprehensif yang ditempuh dalam proses perubahan
organisasi. Langkah-langkah tersebut yaitu:
1. Mengenali kebutuhan
akan perubahan
2. Menetapkan tujuan
perubahan
3. Mendiagnosis apa yang
menyebabkan perlunya dilakukan perubahan
4. Memilih teknik
perubahan yang sesuai untuk mencapai tujuan
5. Merencanakan
implementasi untuk perubahan
6. Mengimplementasikan perencanaan
perubahan
7. Mengevaluasi perubahan dan tindak lanjut
C. Ciri-ciri Pengembangan
Organisasi
Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Merupakan strategi
terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran
jelas berdasarkan diagnosa yang tepat dan akurat tentang permasalahan yang
dihadapi oleh suatu organisasi.
2. Merupakan kolaborasi
antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi
terhadap suatu organisasi.
3. Menekankan cara-cara
baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua
satuan kerja dalam organisasi.
4. Mengandung nilai
humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5. Menggunakan pendekatan
komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan
interdependensi antara organisasi sau dengan organisasi yang lainnya.
6. berbagai satuan kerja
sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
7. Menggunakan pendekatan
ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
Apabila selama ini kita hanya mengenal
pembelajaran pada tingkat individu dan kelompok, maka perkembangan manajemen
telah mengenal pembelajaran organisasi (learning organization), yang
secara sederhana dapat diartikan sebagai :
Organisasi yang secara terus menerus
melakukan perubahan diri agar dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi,
memanfaatkan tekhnologi, memberdayakan sumber daya, dan memperluas area
belajarnya agar mampu bertahan di lingkungan yang selalu berubah.
D. Metode Pengembangan
Organisasi
METODE PENGEMBANGAN PERILAKU
1. PROGRAM GERADI
MANAJEMEN
Program yang mengkombinasikan pelatihan kepemimpinan dan latihan
pengembangan kelompok.
2. PEMBINAAN TIM
Suatu tehnik manajemen yg mencakupkan sejumlah metode spesifik untuk
membentuk kerja tim yang efektif, baik didalam maupun di antara kelompok
kerja.
3. PERENCANAAN KEHIDUPAN
Suatu metode pengembangan yg mendorong dan memungkinkan orang orang
memainkan peran aktif dalam memadukan karier dan aktivitas kehidupan
mereka kearah hasil yang memuaskan
4. PELATIHAN KEPEKAAN
Metode yang diterapkan secara luas untuk membantu orang orang
mempelajari cara peningkatan ketrampilan antar pribadi mereka.
METODE PENGEMBANGAN STRUKTUR
1. MANAJEMEN BERDASARKAN
SASARAN/ MANAJEMEN BY OBJECTIVE (MBO)
Membantu menyediakan wewenang lebih besar bagi setiap orang untuk
menentukan tujuan pekerjaan mereka
2. SISTEM 4
Merupakan pendekatan yg diterapkan secara luas untuk mengembangkan
karakteristik desain organik dalam suatu organisasi
3. TEKNOLOGI DESAIN
MAPS(multivariate analysis)
Metode mendesain organisasi berdasarkan hubungan yg dipandang perlu
untuk melaksankan tugas individuundefined
undefined
Organisasi selayaknya selalu mengantisipasi kebutuhan untuk memperbarui
proses bisnis dan informasinya di dalam era lingkungan bisnis yang dinamis ini.
Perubahan dalam arti yang luas merupakan suatu respon yang terencana maupun
yang tak terencana untuk menghadapi berbagai macam tekanan dan kekuatan.
Kebutuhan untuk berubah saat ini telah menjadi suatu titik keseimbangan atau
suatu norma. Ini adalah tantangan bagi tim manajemen perubahan.
Mengelola perubahan tidak bisa disepelekan dan harus dipertimbangkan ketika
mendefinisikan, mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi cara-cara baru
dalam melakukan sesuatu. Manajemen Perubahan adalah sebuah proses yang panjang
dan membosankan. Meskipun banyak perubahan dapat direncanakan dan diantisipasi,
seringkali perubahan juga membawa akibat dan implikasi yang tak terantisipasi,
dan bahkan yang tidak diinginkan. Perubahan sistem politik, ekonomi, teknologi,
dan preferensi masyarakat selama 10 tahun terakhir telah memberikan banyak
bukti kepada dunia kita yang dinamis ini. Sebagai penulis fiksi ilmiah Isaac
Asimov pernah menjelaskan:
Lebih mudah untuk memprediksikan mobil daripada kemacetan lalu lintas, bom
atom daripada kebuntuan nuklir, pil pengontrol kelahiran daripada kemerdekaan
perempuan. Dengan kata lain, perjalanan kemajuan teknologi adalah sesuatu yang
tak dapat ditawar, dan sampai batas tertentu, masih bisa diprediksikan. Tapi
konsekuensi yang dihasilkan organisasi korporasi dan manajerial perusahaan
adalah sesuatu yang jauh lebih sulit untuk dibayangkan.
Beberapa individu atau organisasi bertahan dan melanjutkan perubahan hingga
orang-orang yang terlibat dengan perubahan pada akhirnya menunjukan
resistensinya. Masalah dengan sikap yang reaktif ini adalah bahwa pada saat
reaksi negatif ditunjukkan, biasanya sudah terlambat untuk melakukan sesuatu
berkaitan dengan penolakan itu. Mereka yang mengembangkan dan
mengimplementasikan solusi bisnis yang inovatif harus memahami dampak dari
perubahan terhadap perilaku manusia dan prinsip-prinsip untuk mengelola perubahan.
sumber :
http://muhamadfauziali.wordpress.com/2013/04/23/pertemuan-11-12-perubahan-dan-pengembangan-organisasi/
http://boycharotz1st.blogspot.com/2013/01/perubahan-dan-perkembangan-organisasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar