1. Mencari contoh-contoh laporan baik resmi / tidak resmi
2. Membuat contoh laporan ilmiah
3. Membuat laporan populer tentang issue/bahasan yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat
Jawab :
1. Laporan Resmi
LAPORAN RAPAT KERJA TIM PENILAI
BUKU TEKS PELAJARAN SD, SMP, DAN SMA/SMK
YANG DISELENGGARAKAN OLEH BSNP
A. Pendahuluan
Alhamdulillah SMP Islam Al Azhar 1 mendapat kepercayaan dari Badan Standar Nasional Pendidikan untuk mengirimkan 3 guru dalam menentukan Buku Teks Pelajaran yang layak digunakan oleh sekolah mulai dari SD sampai SMA/SMK. Setelah kami mengirimkan curriculum vitay, alhamdulillah kami memenuhi kriteria sebagai tim penilai buku teks pelajaran.
Adapun yang ditetapkan sebagai penilai buku teks pelajaran adalah Rujiman, S.Pd. (guru Bahasa Indonesia), Farikhah Afidah, S.Pd. (guru IPA), dan Sunarmi, S.Pd. (guru IPS). Kami bertiga mendapat kepercayaan untuk mengikuti Rapat Kerja Tim Penilai Buku Teks Pelajaran SD, SMP, dan SMA/SMK yang dilaksanakan di Hotel Safari Garden Bogor yang dilaksanakan pada tanggal 4 s.d. 9 Juni 2008.
B. NAMA KEGIATAN
Kegiatan ini diberi nama Rapat Kerja Tim Penilai Buku Teks Pelajaran SD, SMP, dan SMA/SMK.
C. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan kegiatan ini adalah :
1. Menilai buku teks pelajaran yang diajukan oleh penerbit untuk ditentukan kelayakannya.
2. Menentukan jenis buku teks pelajaran yang memenuhi standar mutu pendidikan
D. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu tanggal 4-9 Juni 2008 di Hotel Safari Garden Bogor. Akan tetapi, karena berkat kerja keras dan profesionalisme kinerja para guru, kegiatan itu berhasil diselesaikan dalam waktu 4 hari.
E. PESERTA KEGIATAN
Peserta kegiatan terdiri atas: 200 orang guru terdiri atas guru Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika, PKn, Bahasa Inggris dari jenjang SD sampai SMA/SMK. Adapun guru – guru yang diundang berasal dari sekolah-sekolah yang ada di propinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
F. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Rapat Kerja Tim Penilai Buku Teks Pelajaran dibuka jam 13.00 WIB dan dihadiri oleh 250 orang guru yang terdiri atas guru Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika, dan PKn. Selain itu hadir para dosen dan profesor yang ahli di bidangnya masing-masing sebagai supervisor. Acara dibuka oleh Kepala BSNP menilai buku teks. Setiap bidang studi perjenjang diarahkan oleh 2 supervisor. Setelah acara dibuka dilanjutkan pembekalan atau penyajian materi tentang teknik menilai buku teks dilanjutkan dengan pelatihan.
Pelatihan ini dimaksudkan untuk mempersiapkan tenaga penilai yang mampu memahami kriteria teknis yang terdapat dalam instrumen penilaian dan agar penilai memiliki kemampuan menilai berdasarkan instrumen penilaian yang disusun oleh BSNP. Melalui pelatihan ini diharapkan penilai dapat memiliki pemahaman yang sama terhadap butir-butir instrumen penilaian buku teks pelajaran.
Kegiatan penilaian buku teks pelajaran dilakukan secara bertahap dengan jadwal yang sangat ketat. Tahap I jam 08.00 – 12.00 WIB, tahap II jam 14.00 – 17.00, dan tahap III jam 19.00 – 24.00 WIB. Setiap guru dikelompokkan berdasarkan mata pelajaran sesuai dengan jenjang pendidikan masing-masing. Setiap mata pelajaran rata-rata ada 400 buku dan 40 penilai yang terdiri atas dosen, ahli materi, guru, dan ahli grafika.
Apabila dalam penilaian terdapat perbedaan nilai lebih dari 2 maka dilakukan moderasi, yaitu kedua penilai guru dipertemukan untuk mempertanggungjawabkan hasil penilaiannya dan menentukan kesepakatan untuk nilai buku tersebut. Adapun butir-butir penilaiannya pun sangat kompleks sehingga kami dituntut ketelitian, kejelian, penalaran, dan berbagai kriteria yang menuntut kerja keras.
G. HASIL KEGIATAN
Adapun hasil kegiatan Rapat Kerja Penilai Buku Teks adalah sebagai berikut:
1. Kami bertiga berhasil menyelesaikan penilaian buku sebanyak 44 buku dengan rincian: Bahasa Indonesia SD kelas I-VI sebanyak 12 buku, IPA SD kelas I – VI sebanyak 14 buku, dan IPS SD kelas I – VI sebanyak 18 buku.
2. Memperoleh pengalaman yang berharga menjadi penilai buku sehingga dapat memperkaya pengetahuan untuk menjadi penulis buku.
3. Melakukan sharing penilaian buku berbagai jenjang pendidikan sehingga dapat menentukan sistematika penyajian materi pembelajaran mulai SD sampai SMA.
4. Dapat menularkan pengetahuan dan pengalaman kepada guru-guru dalam kegiatan MGMP sehingga dapat membantu menentukan kelayakan buku yang akan digunakan secara seragam di SMP Islam Al Azhar.
5. Mempromosikan Al Azhar sebagai lembaga pendidikan yang dapat dibanggakan.
H. ANGGARAN BIAYA
Adapun anggaran biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut adalah biaya transportasi perjalanan sebesar Rp 500.000,00 dengan rincian biaya penggantian bensin, tol, dan tip sopir antar jemput. Hal ini dilakukan karena tidak ada kendaraan YPI yang bisa digunakan untuk mengantar dan menjemput kami.
I. PENUTUP
Demikian laporan pertanggungjawaban kegiatan ini kami sampaikan. Panitia mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Pimpinan SMP Islam Al Azhar 1 dan YPI Al Azhar yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan sehingga kegiatan ini terlaksana dengan baik.
Jakarta, 21 Juni 2008
Delegasi III,
|
Delegasi II,
|
Delegasi I,
|
Rujiman, S.Pd.
|
Sunarmi, S.Pd.
|
Farikhah Afidah, S.Pd.
|
Mengetahui
Kepala SMP Islam Al-Azhar 1,
Sumber :
http://raveltglory.blogspot.com/2011/11/prinsip-struktur-jenis-dan-macam-macam.html
http://wahyugonzales.blogspot.com/2012/03/contoh-laporan-formal.html
2.
PENELITIAN TENTANG KEMACETAN DI JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di negara-negara berkembang, salah satunya di Indonesia, pertumbuhan penduduk adalah masalah yang paling sulit untuk diatasi, ditambah kesenjangan perekonomian yang hanya terpusat pada kota-kota besar, terutama di Jakarta, membuat penduduk luar Jakarta memilih untuk bertransmigrasi ke Jakarta untuk memperbaiki perekonomiannya. Hal ini menyebabkan Jakarta sebagai salah satu kota dengan penduduk terpadat. Hal itu menyebabkan berbagai masalah, salah satunya yaitu kemacetan. Jakarta dianggap sebagai salah satu kota dengan tingkat kemacetan paling ekstrim dimana dalam kutipan BBC News Magazine, untuk mencapai jarak 2KM, membutuhkan waktu sekitar 30 Menit.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang menyebabkan kemacetan di Jakarta?
2. Apa dampak kemacetan di Jakarta?
3. Bagaimana upaya untuk menanganinya?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui penyebab kemacetan di Jakarta
2. Mengetahui dampak yang timbulkan dari kemacetan di Jakarta
3. Mengetahui upaya pemecahan kemacetan di Jakarta
BAB II
PERMASALAHAN
2.1 Pengertian Kemacetan di Jakarta
Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya Jakarta. Kemacetan lalu lintas menjadi masalah sehari – hari di Jakarta.
2.2 Penyebab Terjadinya Kemacetan di Jakarta
Provinsi DKI Jakarta selalu diidentikkan dengan kemacetan. Pengamat kebijakan publik, Andrinof Chaniago memaparkan, ada sembilan hal yang menjadi penyebab macet di ibu kota.
Pertama, ruas jalan jauh di bawah kebutuhan normal yang seharusnya 20 persen dari total luas kota. Saat ini, lahan jalan Jakarta hanya 6,2 persen saja dari total lahan.
Kedua, moda angkutan umum belum sesuai dengan kebutuhan di kota besar. Menurut Andrinof, angkutan umum utama di Jakarta harusnya berupa bus dan kereta yang bisa mengangkut penumpang dalam jumlah besar.
"Namun, yang terjadi saat ini Jakarta masih dilayani 16 ribu angkot. Jumlah angkot harus diciutkan drastis," kata dia saat memberikan kultwit di akun Twitter-nya @andrinof_a_ch.
Penyebab ketiga yaitu minimnya jembatan penyeberangan orang atau terowongan penyeberangan orang. Sehingga orang kerap kali menyeberang beramai-ramai saat arus lalu lintas sedang tinggi. Ini tentu menghambat laju kendaraan.
Keempat, karena kebijakan perumahan perkotaan yang salah. Rumah susun di Jakarta jumlahnya amat kecil. Akibatnya, orang menyebar ke daerah pinggir. "Penyebaran rumah ke pinggir membuat orang lama dan banyak berada di jalan," ujar Andrinof.
Penyebab kelima karena banyaknya persimpangan jalan yang belum memiliki bangunan fly over maupun underpass.
Keenam, angka urbanisasi dan pertumbuhan penduduk di pinggir Jakarta amat tinggi. Jumlahnya di atas 4,5 persen per tahun. Sementara, mayoritas dari mereka bekerja di Jakarta.
Penyebab ketujuh, yaitu karena banyaknya titik bottleneck, seperti di pintu-pintu masuk jalan tol.
Sementara penyebab nomor delapan yaitu karena kurangnya angkutan massal seperti bus dan kereta.
Penyebab terakhir, yaitu karena buruknya tata ruang dan kesalahan pemberian ijin bangunan seperti mall dan ruko. "Di luar sembilan penyebab tersebut, ada dua masalah fundamental di masa lalu, yaitu kepemimpinan birokrasi dan tata kelola anggaran," ujar pengamat dari Universitas Indonesia itu.
2.3 Dampak Terjadinya Kemacetan di Jakarta
Dampak Terhadap Perekonomian
Dewan Transportasi Kota Jakarta menyebutkan kerugian akibat kemacetan sepanjang tahun ini mencapai Rp 28 triliun. Secara nasional, kerugiannya hingga Rp 32 triliun. Karena macet, banyak para pengguna jalan kehilangan waktu dan sebagainya. Selama 2011, kerugian akibat kemacetan di Jakarta mencapai Rp 28 triliun atau 32 triliun untuk angka kerugian akibat macet secara nasional. Angka itu berasal dari bahan bakar terbuang, waktu pengguna yang terbuang dan kerusakan lingkungan akibat gas karbon. Selanjutnya dikatakan bahwa tingkat kemacetan lalu lintas di Jakarta dan sekitarnya sudah mencapai tahap yang sangat mengkhawatirkan. Dampak ekonomi yang cukup tinggi (Rp 30 triliun per tahun) merupakan indikator mutlak bahwa perlu diupayakan secepatnya program untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.
Dampak Terhadap Psikologis
Macet di Jakarta sudah menggila dan membuat stres semua orang. Kalangan pengusaha pun khawatir macet di ibukota bisa membawa dampak psikologis pada karyawan dan pada akhirnya bisa menurunkan produktivitas. Selain dampak psikologis yang bisa menurunkan produktivitas karyawan, macet di ibukota juga telah meningkatkan biaya produksi yang lebih besar. Karenanya, para pengusaha pun berniat untuk untuk memindahkan usahanya ke luar negeri.
Dampak Terhadap Kesehatan
Kemacetan merupakan “makanan” sehari-hari penduduk di Indonesia, khususnya di kota-kota besar seperti di Jakarta. Setiap partikel karbondioksida yang dikeluarkan oleh kendaraan pun menjadi bagian yang membahayakan bagi para pengguna jalan dan penduduk di sekitar daerah kemacetan. Penyakit pernapasan, jantung, dan kanker adalah sebagian efek samping yang kerap menjadi perhatian. University of Southern California yang menganalisis efek polusi udara terhadap kesehatan otak 7.500 wanita di 22 negara bagian di Amerika Serikat, melaporkan bahwa gas buangan kendaraan bermotor dapat memengaruhi kapasitas mental, inteligensi, dan stabilitas emosi. Berdasarkan hasil penelitian di Belanda, menghirup asap kendaraan bermotor selama 30 menit dapat meningkatkan intensitas kerja otak yang memengaruhi perilaku, kepribadian, kemampuan mengambil keputusan, dan meningkatkan stres. Dalam penelitian lain di Columbia University dan Harvard University ditemukan bahwa 90 hari terekspos dengan polusi udara dapat memengaruhi molekul gen bayi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di New York, Boston, Beijing, dan Krakow didapatkan bahwa anak-anak yang tumbuh di sekitar daerah dengan emisi CO2 yang tinggi memiliki tingkat inteligensi yang lebih rendah. Mereka juga lebih mudah mengalami depresi, kecemasan, dan kesulitan konsentrasi. Selain anak-anak, orang dewasa pun dapat merasakan pengaruh dari emisi CO2, yaitu mengalami masalah ingatan dan pikiran, serta kemungkinan meningkatnya risiko terkena penyakit Alzheimer dan Parkinson. Tingkat polusi udara yang tinggi akibat kendaraan bermotor juga memengaruhi kandungan. Heather Volk dari USC Keck School of Medicine menemukan bahwa ibu-ibu yang tinggal 1.000 kaki dari jalan raya di Los Angeles, San Francisco, dan Sacramento kemungkinan besar akan melahirkan anak dengan gangguan autisme. Sebuah penelitian jangka panjang yang dikembangkan oleh Frederica Perera dari Columbia University’s Center for Children’s Enviromental Health menunjukkan adanya pengaruh buruk dari emisi CO2 terhadap kandungan. Perkembangan kapasitas mental yang lambat, tingkat IQ yang lebih rendah, serta tingkat kecemasan, depresi, dan kesulitan konsentrasi merupakan sebagian dari efek samping yang dihasilkan. (Sumber: www.jagatreview.com)
2.4 Upaya Pemecahan Kemacetan di Jakarta
Parking surcharge, bukan road pricing
Road pricing bagus, tapi repot pelaksanaannya dan rawan pelanggaran. Ada cara lebih mudah dan efektif: kenakan saja biaya parkir tambahan yang cukup tinggi (Rp 20.000 per sekali masuk?) di luar biaya parkir resmi buat seluruh kendaraan yang parkir di kawasan bisnis utama Jakarta. Orang akan enggan membawa mobil ke kawasan tersebut . Kalaupun membawa mobil, kalau sudah parkir akan enggan mengeluarkannya lagi. Untuk bepergian mereka akan terdorong untuk memilih berjalan kaki atau menggunakan angkutan umum.
Jalur pejalan kaki bukan jalur sepeda
Supaya orang tidak sedikit-sedikit membawa mobil, trotoar harus tersedia di semua jalanan padat di Jakarta. Dengan demikian, untuk keperluan singkat -- makan siang, misalnya -- orang tak perlu berkendara. Jalur pejalan kaki yang baik juga akan merangsang orang untuk naik kendaraan umum. Sekarang ini kalau Anda turun bus Trans-J di Jalan Buncit Raya, misalnya, Anda akan bingung: mau jalan dimana, tidak ada trotoar?Membangun jalur sepeda saat ini terlalu berlebihan. Jakarta terlalu luas, sepeda bukan solusi transportasi. Kendaraan umum plus jalur pejalan kaki yang baik lah solusi yang tepat.
Berlakukan undang-undang tenaga kerja untuk pekerja transportasi
Saat ini sopir dan pembantu sopir metro-mini dan mikrolet tidak diikat dalam perjanjian kerja yang jelas, yang sesuai dengan peraturan perburuhan. Mereka tidak digaji tetapi dikenai target setoran (dan mendapatkan kelebihannya). Mereka pun terdorong untuk berperilaku seperti yang kita lihat seekarang: berhenti sembarangan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, ngetem, main serobot, dan sebagainya. Akibatnya, mereka menambah keruwetan lalunlintas yang sudah padat. Kalau mereka digaji seperti tenaga kerja lain dorongan untuk bersaing merebut penumpang akan berkurang dan bisa diharapkan mereka akan mengendarai mobil dengan lebih tertib.
Secara bertahap perbaiki kualitas kendaraan umum
Kendaraan umum di Jakarta, terutama metromini dan yang sejenisnya, banyak yang sudah tak layak jalan. Sering mogok dan tak nyaman dinaiki. Kalau sudah mogok menutupi jalan. Tidak perlu diganti seluruhnya secara langsung. Bertahap saja. Persyaratan untuk pengadaan baru ditambah (misal, perlu pakai pendingin udara).
Normalisasi jalan
Jalan di Jakarta banyak yang tidak standar: lajur menyempit mendadak atau malah hilang, lajur putar balik atau belok kanan tidak ada sehingga mengganggu kendaraan yang mau lurus, dan sebagainya. Ketimbang membangun jalan baru, Pemda DKI lebih baik menormalisasi jalan-jalan yang tak standar ini. Tentu perlu pembebasan tanah, terutama disekitar persimpangan tapi pasti tanah yang perlu dibebaskan tak akan sebanyak kalau membangun jalan baru.
Marka jalan dibuat lagi
Sebagian besar jalan di Jakarta tak punya maraka-marka jalan -- pembatas antar lajur, penanda arah lajur, garis berhenti di perempatan, dan sebagainya. Marka-marka jalan harus dibuat lagi supaya pengendara bisa lebih disiplin dan kalau melanggar bisa ditilang. Sangat memalukan bahwa Jakarta tak bisa membuat marka jalan dengan benar. Lihatlah Surabaya atau Yogyakarta. Jalan-jalan di sana mulus rapi dan dengan dilengkapi marka yang lengkap dan jelas tak seperti Jakarta yang jalnnya bipeng-bopeng serta polos tanpa tanda apa-apa untuk membantu pengendara.
Aturan lalu lintas ditegakkan benar
Pengendara harus diajari disiplin. Setiap pelanggaran harus ditilang. Kendaraan yang tak memenuhi syarat -- terutama kendaraan umum -- harus dikandangkan. Saya yakin dengan 7 langkah mudah di atas, lalu lintas Jakarta akan menjadi jauh lebih baik. Jumlah kendaraan yang lalu lalang akan berkurang, kendaraan umum akan diminati, dan orang akan rela untuk berjalan kaki untuk tujuan-tujuan dekat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah membaca makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa :
Kemacetan merupakan situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan.
Kemacetan terjadi karena jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan yang masih di bawah kapasitas normal dan dapat disebabkan faktor – faktor lain.
Dampak kemacetan dapat berimbas terhadap berbagai aspek seperti aspek ekonomi, psikologis dan kesehatan.
Cara menanggulangi dan atau meminimimalisir kemacetan adalah dengan pembangunan sarana dan prasarana bagi para pengguna jalan serta kesadaran diri dari pemakai jalan.
B. SARAN
Kepada masyarakat agar lebih menaati peraturan lalu lintas dan manfaatkanlah transportasi umum sehingga penggunaan kendaraan pribadi dapat diminimalisir. Bagi pemerintah agar membangun sarana dan prasarana yang memadai bagi pengguna jalan sehingga dapat memberikan kenyamanan dan meminimalisir kemacetan.
3.
Theater JKT48 Sepi? Mungkin ini alasannya
1. Kurang Terawatnya Fasilitas yang ada di Theater
Setiap Fasilitas yang berada di suatu tempat harus bisa terawat dan dijaga dengan baik, untuk membuat para pengunjung dan penonton bisa nyaman saat berkunjung, begitu hal nya dengan Theater JKT48 meskipun telah direnovasi beberapa waktu yang lalu, masih nampak kurang terawatnya Fasilitas yang ada di Theater.
2. Petugas Loket Theater yang sering terlambat
Mungkin sebagian Fans JKT48 yang sedang menonton Theater sering mengalami hal ini, terkadang Petugas Loket sering datang terlambat terutama jika berlangsungnya show 1 pada waktu Weekend, dan hal ini juga sering membuat antrian tiket yang panjang dan mengganggu jalan para pengunjung Mall Fx Sudirman.
3. Show Theater yang tidak tepat waktu
Kejadian ini mungkin hanya masalah waktu, tetapi hal ini sering terjadi, terutama saat berlangsungnya Penukaran Tiket, dan Bingo, sehingga membuat waktu show Theater terlambat dan membuat beberapa Fans kurang nyaman dengan hal ini.
4. Lightstick
Mungkin ini hanya hal sepele, namun Fans 48 Family identik dengan Lightstick terutama dengan JKT48, saat ini di Theater hampir keseluruhan penonton mulai tidak menggunakan Lightstick saat menonton, sehingga bagi beberapa Fans hal ini tidak terlalu mengasyikan seperti saat menonton show 48 Family lainnya.
Berikut ini mungkin penyebab alasan sepinya kunjungan di Theater JKT48, semua fasilitas yang ada di Theater harus bisa memadai dan membuat nyaman para penonton agar bisa membuat Theater JKT48 ramai kembali seperti sedia kala, untuk kedepannya diharapkan kepada General Manager Theater JKT48 Melody Nurramdhani serta para Staff JKT48 Operational Team dapat membuat para penonton bisa kembali berdatangan dengan menyediakan berbagai fasilitas yang memadai dan layak, karena semua dukungan bergantung kepada dukungan Fans JKT48.
1. Kurang Terawatnya Fasilitas yang ada di Theater
Setiap Fasilitas yang berada di suatu tempat harus bisa terawat dan dijaga dengan baik, untuk membuat para pengunjung dan penonton bisa nyaman saat berkunjung, begitu hal nya dengan Theater JKT48 meskipun telah direnovasi beberapa waktu yang lalu, masih nampak kurang terawatnya Fasilitas yang ada di Theater.
2. Petugas Loket Theater yang sering terlambat
Mungkin sebagian Fans JKT48 yang sedang menonton Theater sering mengalami hal ini, terkadang Petugas Loket sering datang terlambat terutama jika berlangsungnya show 1 pada waktu Weekend, dan hal ini juga sering membuat antrian tiket yang panjang dan mengganggu jalan para pengunjung Mall Fx Sudirman.
3. Show Theater yang tidak tepat waktu
Kejadian ini mungkin hanya masalah waktu, tetapi hal ini sering terjadi, terutama saat berlangsungnya Penukaran Tiket, dan Bingo, sehingga membuat waktu show Theater terlambat dan membuat beberapa Fans kurang nyaman dengan hal ini.
4. Lightstick
Mungkin ini hanya hal sepele, namun Fans 48 Family identik dengan Lightstick terutama dengan JKT48, saat ini di Theater hampir keseluruhan penonton mulai tidak menggunakan Lightstick saat menonton, sehingga bagi beberapa Fans hal ini tidak terlalu mengasyikan seperti saat menonton show 48 Family lainnya.
Berikut ini mungkin penyebab alasan sepinya kunjungan di Theater JKT48, semua fasilitas yang ada di Theater harus bisa memadai dan membuat nyaman para penonton agar bisa membuat Theater JKT48 ramai kembali seperti sedia kala, untuk kedepannya diharapkan kepada General Manager Theater JKT48 Melody Nurramdhani serta para Staff JKT48 Operational Team dapat membuat para penonton bisa kembali berdatangan dengan menyediakan berbagai fasilitas yang memadai dan layak, karena semua dukungan bergantung kepada dukungan Fans JKT48.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar