Mengembangkan Kemampuan Mahasiswa
Dalam Komunikasi
NAMA : Zakharia Titus
NPM : 19113658
KELAS :
2KA35
1. Pengertian dan arti penting komunikasi
Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara
lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak
ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini
disebut komunikasi nonverbal. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses
yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa?
dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with
what effect?). (Lasswell 1960).
Arti Penting Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses atau kegiatan penyampaian pesan dari seseorang
kepada orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi adalah prasyarat
kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa apabila tidak ada
komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara
perorangan, kelompok, ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi.
Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa menghindar dari tindakan komunikasi
menyampaikan dan menerima pesan dari dan ke orang lain. Tindakan komunikasi ini
terus menerus terjadi selama proses kehidupannya. Prosesnya berlangsung dalam
berbagai konteks baik fisik, psikologis, maupun sosial, karena proses
komunikasi tidak terjadi pada sebuah ruang kosong. Pelaku proses komunikasi
adalah manusia yang selalu bergerak dinamis. Komunikasi menjadi penting karena
fungsi yang bisa dirasakan oleh pelaku komunikasi tersebut. Melalui komunikasi
seseorang menyampaikan apa yang ada dalam benak pikirannya dan perasaan hati
nuraninya kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Jenis
dan Proses Komunikasi
Jenis Komunikasi
Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan
aktifitas hubunganantara manusia atau kelompok.
Jenis komunikasi terdiri
dari:
1. Komunikasi verbal
2. Komunikasi non verbal disebut
dengan bahasa tubuh
- Komunikasi verbal
Komunikasi verbal
biasanya lebih akurat dan tepat waktu. Kata kata adalah alat atau simbol yang
dipakai untuk mengekspresikan ide atau perasaan, membangkitkan respon
emosional, atau menguraikan obyek, observasi dan ingatan.
Komunikasi Verbal yang
efektif harus :
· Jelas dan ringkas
Komunikasi yang
efektif harus sederhana, pendek dan langsung. Makin sedikit kata-kata yang
digunakan makin kecil kemungkinan terjadinya kerancuan.
· Perbendaharaan Kata
Komunikasi tidak akan
berhasil, jika pengirim pesan tidak mampu menerjemahkan kata dan ucapan.
· Arti denotatif dan
konotatif
Arti denotatif
memberikan pengertian yang sama terhadap kata yang digunakan, sedangkan arti
konotatif merupakan pikiran, perasaan atau ide yang terdapat dalam suatu kata.
· Selaan dan
kesempatan berbicara
Kecepatan dan tempo
bicara yang tepat turut menentukan keberhasilan komunikasi verbal. Selaan yang
lama dan pengalihan yang cepat pada pokok pembicaraan lain mungkin akan
menimbulkan kesan bahwa perawat sedang menyembunyikan sesuatu terhadap klien.
· Waktu dan relevansi
Waktu yang tepat sangat
penting untuk menangkap pesan. Bila klien sedang menangis kesakitan, tidak
waktunya untuk menjelaskan resiko operasi. Kendatipun pesan diucapkan secara
jelas dan singkat, tetapi waktu tidak tepat dapat menghalangi penerimaan pesan
secara akurat.
· Humor
Dugan (1989) mengatakan
bahwa tertawa membantu pengurangi ketegangan dan rasa sakit yang disebabkan
oleh stres, dan meningkatkan keberhasilan perawat dalam memberikan dukungan
emosional terhadap klien.
- Komunikasi non verbal
Komunikasi non-verbal
adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan katakata.
Merupakan cara yang
paling meyakinkan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain.
Komunikasi non-verbal
teramati pada :
· Metakomunikasi
Komunikasi tidak hanya
tergantung pada pesan tetapi juga pada hubungan antara pembicara dengan lawan
bicaranya. Metakomunikasi adalah suatu komentar terhadap isi pembicaraan dan
sifat hubungan antara yang berbicara, yaitu pesan di dalam pesan yang menyampaikan
sikap dan perasaan pengirim terhadap pendengar.
· Penampilan Personal
Penampilan seseorang
merupakan salah satu hal pertama yang diperhatikan selama komunikasi
interpersonal. Kesan pertama timbul dalam 20 detik sampai 4 menit pertama.
· Intonasi (Nada
Suara)
Nada suara pembicara
mempunyai dampak yang besar terhadap arti pesan yang dikirimkan, karena emosi
seseorang dapat secara langsung mempengaruhi nada suaranya.
· Ekspresi wajah
Hasil suatu penelitian
menunjukkan enam keadaan emosi utama yang tampak melalui ekspresi wajah:
terkejut, takut, marah, jijik, bahagia dan sedih. Ekspresi wajah sering
digunakan sebagai dasar penting dalam menentukan pendapat interpesonal.
· Sikap tubuh dan
langkah
Sikap tubuh dan langkah
menggambarkan sikap; emos, konsep diri dan keadaan fisik.
· Sentuhan
Kasih sayang, dudkungan
emosional, dan perhatian disampaikan melalui sentuhan. Sentuhan merupakan
bagian yang penting dalam hubungan perawat-klien, namun harus memperhatikan
norma sosial.
Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada
komunikasinya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara
komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk
menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada
umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan.
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada
penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses
komunikasi adalah sebagai berikut :
Penginterpretasian.
Penyandian.
Pengiriman.
Perjalanan.
Penerimaan.
Penyandian balik.
· Penginterprestasian
Hal yang
diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator.
Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul
hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan
rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke
dalam pesan disebut interpreting.
· Penyandian
Tahap ini masih ada
dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh
akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal
budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan abstrak
menjadi konkret.
· Pengiriman
Proses ini terjadi
ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi
dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.
· Perjalanan
Tahapan ini terjadi
antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima
oleh komunikan.
· Penerimaan
Tahapan ini ditandai dengan
diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
· Penyandian Balik
Tahap ini terjadi pada
diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang
berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya
(decoding).
3. Komunikasi
Efektif
Komunikasi dikatakan efektif apabila terdapat aliran informasi dua arah
antara komunikator dan komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspon
sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut. Setidaknya terdapat
lima aspek yang perlu dipahami dalam membangun komunikasi yang efektif, yaitu :
a. Kejelasan
Hal ini dimaksudkan
bahwa dalam komunikasi harus menggunakan bahasa dan mengemas informasi secara
jelas, sehingga mudah diterima dan dipahami oleh komunikan.
b. Ketepatan
Ketepatan atau akurasi
ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran informasi yang
disampaikan.
c. Konteks
Konteks atau sering
disebut dengan situasi, maksudnya adalah bahwa bahasa dan informasi yang
disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu
terjadi.
d. Alur
Bahasa dan informasi
yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau sistematika yang jelas,
sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap
e. Budaya
Aspek ini tidak saja
menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga berkaitan dengan tatakrama dan
etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya orang yang
diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal,
agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi.
4. Implikasi
Manajerial
Pada bagian ini peneliti menyajikan berbagai implikasi kebijakan yang dapat
dihubungkan dengan temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini.
Implikasi Manajerial memberikan kontribusi praksis bagi manajemen.
Kesimpulan
Pembelajaran sebagai subset dari proses pendidikan harus mampu memberikan
kontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan, yang pada ujungnya akan
berpengaruh terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia. Agar
pembelajaran dapat mendukung peningkatan mutu pendidikan, maka dalam proses
pembelajaran harus terjadi komunikasi yang efektif, yang mampu memberikan
kefahaman mendalam kepada peserta didik atas pesan atau materi belajar.
Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan
berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik,
dimana peserta didik mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang
telah ditentukan, sehingga menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta menimbulkan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik. Pengajar adalah
pihak yang paling bertanggungjawab terhadap berlangsungnya komunikasi yang
efektif dalam pembelajaran, sehingga dosen sebagai pengajar dituntut memiliki
kemampuan berkomunikasi yang baik agar menghasilkan proses pembelajaran yang
efektif.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar